Daging merah merupakan salah satu makanan yang cukup populer di Indonesia termasuk daging kambing dan daging sapi. Nilai-nilai gizi pada daging merah pun bervariasi. Ada perbedaan kandungan nilai gizi antara daging kambing dan daging sapi yang menarik untuk diketahui.
Dibalik kelezatan dan kegemaran masyarakat dunia mengonsumsi daging kambing, ternyata daging kambing memiliki lebih banyak kandungan kalori, dimana daging kambing mengandung 258 kalori sedangkan daging sapi 217 kalori.
Namun, daging kambing justru lebih rendah lemak dan mengandung lebih banyak protein ketimbang daging sapi. Tingkat kandungan rendah lemuk jenuh dan kolesterol dikombinasikan dengan kandungan zat besi dan protein yang tinggi menjadikan daging kambing pilihan yang baik bagi siapapun yang mencari daging merah sehat dan ingin menjaga berat badan.
Beberapa manfaat daging kambing lainnya yang baik untuk kesehatan adalah menurunkan risiko peradangan dalam pembuluh darah, menstabilkan detak jantung, mencegah kanker karena mengandung selenium dan klorin, sumber protein yang tinggi serta mencegah anemia dengan meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.
Untuk mendapatkan manfaat daging kambing secara maksimal perlu pengolahan yang tepat. Salah satunya mengolah daging kambing dengan memanggangnya dan melibatkan cairan tambahan seperti air, anggur atau susu.
Sama halnya daging kambing, daging sapi juga memiliki manfaatnya sendiri seperti mengandung protein untuk pembentukan massa otot dan baik untuk dikonsumsi saat masa pertumbuhan anak-anak, mempertajam daya ingat lewat kandungan B kompleksnya, memelihara sistem saraf pusat melalui kandungan omega-3 serta peningkatan sel darah merah. Daging sapi juga mempercepat proses penyembuhan luka, mencegah stroke, sumber energi dan sangat baik untuk memenuhi kebutuhan energi buat kamu yang aktif berolahraga.
Lalu, mana yang lebih sehat?
Jika ditanya mana yang lebih sehat daging sapi atau daging kambing, keduanya memiliki manfaat yang kurang lebih sama. Namun, memang daging kambing mengandung lebih banyak protein ketimbang daging sapi. Sebenarnya yang membuat daging merah menjadi tidak baik dikonsumsi karena mengonsumsi bagian yang salah seperti lemak dan jeroan serta pengolahan yang salah.
Pemberian bumbu yang berlebihan seperti garam, mentega, penggunaan minyak yang tidak sehat juga dapat membuat konsumsi daging merah entah itu sapi ataupun kambing menjadi berbahaya.
Jadi, kalau ada yang mengatakan konsumsi daging kambing bisa menaikkan tekanan darah justru ini tidak benar. Kesalahan tidak terjadi pada dagingnya melainkan pengolahan dan pemberian bumbu yang salah seperti garam yang terlalu banyak atau mengombinasikannya dengan makanan berlemak lainnya.
Sumber: halodoc.com